Source
text : Titanic - Malificient
Genre : Crossover/Gore
Cerita ini dimulai saat
Jack mengajak Malificient makan malam. Bukan disebuah restaurant, rumah makan
ataupun ditempat mewah lainnya, melainkan disebuah apartemen tua tak
berpenghuni. Niat Jack mengajak makan malam Malificient di tempat tersebut
adalah untuk melamar Malificient, dikarenakan hubungan persahabatan mereka yang
sudah belangsung cukup lama. Tibalah mereka berdua pada apartemen tua tersebut.
Saat mulai memasuki sebuah ruangan, Malificient kaget dengan interior dan
hiasan ruangan tersebut. Betapa indah dan menariknya hiasan yang dibuat Jack.
Terdapat banyak lilin yang diletakkan di atas lantai dan meja, bunga-bunga
ditaburkan dimana-mana, bau harum yang khas dan irama musik klasik yang
menambah suasana romantis. Hal ini sudah dipersiapkan oleh Jack sebelumnya demi
membuat Malificient kagum dan akan lebih menyukainya.
Dimulailah makan malam itu, dengan diawali
cerita tentang hal-hal yang menyenangkan, canda tawa dan beberapa pujian demi
memikat hati Malificient. Pada saat yang tepat setelah selesai makan malam,
Jack langsung berlutut di hadapan Malificient dengan memegang sebuah benda
kotak berwarna merah berisi cincin di dalamnya. Jack lalu menyatakan isi
hatinya yang tersimpan rapi selama ini, dia mengatakan bahwa persahabatan pun
masih kurang baginya, maka dari itu Jack meminta Malificient untuk menjadi
kekasih sekaligus pendamping hidupnya. Dengan penuh percaya diri dan kata-kata
yang sangat romantis, Jack memegang tangan Malificient untuk memakaikan cincin
di jari manisnya. Belum sempat terpakai, Malificient menarik tangannya dan
mengatakan bahwa ini hanyalah sebuah lelucon. “Kita sudah berteman sangat lama,
apakah ini salah satu leluconmu? Lihatlah dirimu, kamu bukan tipe lelaki yang
aku ingin jadikan sebagai suamiku Jack” Ujar Malificient. “Tapi bukankah
kedekatan kita selama ini membuatmu merasa nyaman dan ingin melanjutkan ke
hubungan yang lebih dekat lagi? Aku serius Malificient.”
“Ayolah
Jack, leluconmu kali ini tidaklah lucu. Aku malah merasa sedih kau mengatakan
itu. Kita ini masih kuliah dan kamu pun juga belum bekerja. Aku nyaman denganmu
karena kamu itu lucu Jack.” Tegas Malificient. Lalu Malificient berdiri dan
mengatakan sesuatu pada Jack “Maaf sobat, lebih baik kita berteman saja”
rupanya pernyataan Malificient telah membuat Jack marah dan merasa terhina, hal
ini telah menggelapkan hati serta pikiran Jack. Segera setelah Malificient meninggalkan
Jack, tiba-tiba jack menusukkan sebuah pisau ke pinggang Malificient. “Jika aku
tidak bisa memilikimu, maka orang lain pun juga tidak!” secara terus-menerus
Jack menikam bagian belakang Malificient hingga dia meningal. Setelah itu Jack
membawa tubuh Malificient ke dalam sebuah kamar dengan membaringkannya diatas
sebuah kasur usang. Entah apa yang merasuki Jack, tega-teganya dia melakukan
hal tersebut. Pikirannya kacau, mondar-mandir kesana kemari memikirkan cara
agar dia tidak ketahuan dan tertangkap polisi. Dia semakin tidak tenang,
gemetaran, menangis karena penyesalan. Akhirnya Jack memutuskan untuk menyimpan
dan menyembunyikan mayat Malificient di dalam apartemen ini.
Kejadian
malam itu sungguh telah merubah akal dan pikiran Jack, dia mulai melakukan
hal-hal aneh pada mayat Malificient. Pada malam selanjutnya, dia menggendong
mayat Malificient dan didudukkan di kursi yang sudah disiapkan. Jack mengajak
makan malam mayat Malificient. Tapi sebelum itu, Jack melakukan sebuah hal
gila. Dia mengambil pisau dan membedah dada Malificient lalu menjahitnya
kembali. Dia mengambil hati dan jantungnya, lalu menaruhnya di atas piring.
Karena obsesi Jack yang sangat besar untuk memiliki Malificient, dia memakan
jantung dan hati Malificient secara mentah-mentah. Sungguh Jack yang gila. Setelah
melahap organ dalam tersebut, Jack memutar musik dan berdansa dengan mayat
Malificient. Tidak cukup sampai disitu, setelah lelah berdansa, Jack
menggendong mayat Malificient ke dalam kamar dan bercinta dengannya. Hal ini terus-menerus
dilakukan Jack dari hari ke hari.
Hingga
pada suatu malam, Jack mendapati tubuh Malificient mulai membusuk sampai
mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Dia mulai berpikir tentang cara membuat
tubuh Malificient tidak hancur demi terus menikmatinya. Maka mulailah Jack
mempersiapkan berbagai macam alat serta bahan seperti pisau, gunting, gergaji,
jarum dan benang hingga cairan pengawet mayat. Dia membedah dan mengeluarkan
semua organ dalam lalu diganti dengan dakron kemudian menjahitnya lagi. Jack
telah berhasil membuat boneka manusia asli. Dia lalu membuat sebuah peti khusus
untuk menyimpan boneka Malificient.
Akhirnya
Jack bisa terus memiliki wanita idamannya tersebut. Seminggu sekali Jack
memandiknnya dengan cairan pengawet, lalu dibasuh dengan air kembang supaya
wangi dan mengganti pakaiannya setiap setelah bercinta agar selalu terlihat
hidup dan menarik. Jack berpikiran ingin menciptakan sesuatu yang Tuhan belum
pernah ciptakan sebelumnya. Terkadang tubuh Malificient dihangatkan dulu dengan
merendamnya dalam air panas, agar ketika Jack bercinta dengannya, akan terlihat
lebih hangat seperti bercinta dengan manusia yang lain. Bahkan sebelemu tidur,
Jack sering membacakan cerita malam untuk kekasihnya tersebut, berharap dia
bisa hidup untuk menemani Jack.
Pada
suatu malam, genap 40 hari setelah kematian Malificient, Jack merasa ada
sesuatu yang kurang enak. Pikirannya terganggu dengan bayangan masa lalu, terus
dihantui oleh rasa bersalah serta penyesalan yang dalam. Untuk memastikan
Malificient dalam keadaan baik, tengah malam Jack pergi ke apartemen. Dengan
memakai jas hujan karena malam itu gerimis dan membawa senter yang sepertinya
daerah apartemen tua tersebut memang sedang padam listrik, Jack langsung masuk
melalui pintu belakang seperti biasanya. Ketika hendak menaiki tangga menuju
lantai dua, Jack mendengar suara lirih perempuan seperti sedang bernyanyi.
Suaranya samar-samar, pikir Jack mungkin itu hanyalah efek suara yang
dihasilkan oleh air hujan saat tertiup angin. Suaranya menghilang saat Jack
mencapai lantai dua. Lalu tiba-tiba ada suara wanita tertawa terkikih-kikih,
namun suaranya kurang begitu jelas karena hujan menjadi lebih deras dari
sebelumnya. Jack bingung, kenapa di dalam apartemen tua ini ada suara
seseorang. Jack sangat takut jika benar ada orang lain yang mengetahui bahwa
disini telah terjadi pembunuhan. Maka dari itu Jack segera mengendap-endap
menuju suatu ruangan ke ruangan lain demi mencari tahu siapakah orang yang
berhasil masuk ke apartemen ini. Jack sengaja tidak memakai cahaya senter agar
kehadirannya tidak diketahui oleh orang tersebut. Berjalan tanpa suara, melihat
dengan teliti, Jack terus bertanya-tanya siapakah sebenarnya orang ini?. Hingga
pada sebuah kamar mandi, Jack melihat seorang wanita berdiri diam di antara dua
pintu, Jack langsung berlari menghampirinya berharap bisa menangkapnya, namun
orang tersebut berlari dan langsung menghiang.
Hujan
semakin deras diiringi dengan suara guntur yang terus menggelegar dan angin
yang semakin kencang. Jack semakin kesal dengan orang yang terus dikejarnya,
dia begitu sulit untuk ditangkap dan seakan mengejek Jack dengan terus tertawa
terkikih-kikih. Karena lelah terus berlari, Jack memutuskan untuk mengambil
mayat Malificient dan membawanya keluar dari apartemen. Dia menuju ke dalam
sebuah kamar tempat mayat Malificient disimpan. Terlihat dalam kegelapan sebuah
peti besar berdiri masih terkunci. Dilihat gemboknya masih terpasang,
menandakan bahwa tak ada orang yang membukanya. Jack ingin memastikan bahwa
tidak akan ada orang orang yang melihatnya membawa mayat Malificient keluar,
jadi sebelum itu, Jack menyalakan senter dan menyorotkan ke segala sudut
ruangan. Saat semua sudah dipastikan aman, Jack membuka perlahan gembok dari
atas ke bawah. Lalu membuka peti tersebut. “Hai Jack, apa kau merindukanku?”
Sapa Malificient.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar