Batman Begins - Help Select

Senin, 23 November 2015

Percumbuan keramat



                                                                                    Source text      : Titanic - Malificient
                                                                                    Genre              : Crossover/Gore


                Cerita ini dimulai saat Jack mengajak Malificient makan malam. Bukan disebuah restaurant, rumah makan ataupun ditempat mewah lainnya, melainkan disebuah apartemen tua tak berpenghuni. Niat Jack mengajak makan malam Malificient di tempat tersebut adalah untuk melamar Malificient, dikarenakan hubungan persahabatan mereka yang sudah belangsung cukup lama. Tibalah mereka berdua pada apartemen tua tersebut. Saat mulai memasuki sebuah ruangan, Malificient kaget dengan interior dan hiasan ruangan tersebut. Betapa indah dan menariknya hiasan yang dibuat Jack. Terdapat banyak lilin yang diletakkan di atas lantai dan meja, bunga-bunga ditaburkan dimana-mana, bau harum yang khas dan irama musik klasik yang menambah suasana romantis. Hal ini sudah dipersiapkan oleh Jack sebelumnya demi membuat Malificient kagum dan akan lebih menyukainya.
            Dimulailah makan malam itu, dengan diawali cerita tentang hal-hal yang menyenangkan, canda tawa dan beberapa pujian demi memikat hati Malificient. Pada saat yang tepat setelah selesai makan malam, Jack langsung berlutut di hadapan Malificient dengan memegang sebuah benda kotak berwarna merah berisi cincin di dalamnya. Jack lalu menyatakan isi hatinya yang tersimpan rapi selama ini, dia mengatakan bahwa persahabatan pun masih kurang baginya, maka dari itu Jack meminta Malificient untuk menjadi kekasih sekaligus pendamping hidupnya. Dengan penuh percaya diri dan kata-kata yang sangat romantis, Jack memegang tangan Malificient untuk memakaikan cincin di jari manisnya. Belum sempat terpakai, Malificient menarik tangannya dan mengatakan bahwa ini hanyalah sebuah lelucon. “Kita sudah berteman sangat lama, apakah ini salah satu leluconmu? Lihatlah dirimu, kamu bukan tipe lelaki yang aku ingin jadikan sebagai suamiku Jack” Ujar Malificient. “Tapi bukankah kedekatan kita selama ini membuatmu merasa nyaman dan ingin melanjutkan ke hubungan yang lebih dekat lagi? Aku serius Malificient.”
“Ayolah Jack, leluconmu kali ini tidaklah lucu. Aku malah merasa sedih kau mengatakan itu. Kita ini masih kuliah dan kamu pun juga belum bekerja. Aku nyaman denganmu karena kamu itu lucu Jack.” Tegas Malificient. Lalu Malificient berdiri dan mengatakan sesuatu pada Jack “Maaf sobat, lebih baik kita berteman saja” rupanya pernyataan Malificient telah membuat Jack marah dan merasa terhina, hal ini telah menggelapkan hati serta pikiran Jack. Segera setelah Malificient meninggalkan Jack, tiba-tiba jack menusukkan sebuah pisau ke pinggang Malificient. “Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain pun juga tidak!” secara terus-menerus Jack menikam bagian belakang Malificient hingga dia meningal. Setelah itu Jack membawa tubuh Malificient ke dalam sebuah kamar dengan membaringkannya diatas sebuah kasur usang. Entah apa yang merasuki Jack, tega-teganya dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau, mondar-mandir kesana kemari memikirkan cara agar dia tidak ketahuan dan tertangkap polisi. Dia semakin tidak tenang, gemetaran, menangis karena penyesalan. Akhirnya Jack memutuskan untuk menyimpan dan menyembunyikan mayat Malificient di dalam apartemen ini.
Kejadian malam itu sungguh telah merubah akal dan pikiran Jack, dia mulai melakukan hal-hal aneh pada mayat Malificient. Pada malam selanjutnya, dia menggendong mayat Malificient dan didudukkan di kursi yang sudah disiapkan. Jack mengajak makan malam mayat Malificient. Tapi sebelum itu, Jack melakukan sebuah hal gila. Dia mengambil pisau dan membedah dada Malificient lalu menjahitnya kembali. Dia mengambil hati dan jantungnya, lalu menaruhnya di atas piring. Karena obsesi Jack yang sangat besar untuk memiliki Malificient, dia memakan jantung dan hati Malificient secara mentah-mentah. Sungguh Jack yang gila. Setelah melahap organ dalam tersebut, Jack memutar musik dan berdansa dengan mayat Malificient. Tidak cukup sampai disitu, setelah lelah berdansa, Jack menggendong mayat Malificient ke dalam kamar dan bercinta dengannya. Hal ini terus-menerus dilakukan Jack dari hari ke hari.
Hingga pada suatu malam, Jack mendapati tubuh Malificient mulai membusuk sampai mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Dia mulai berpikir tentang cara membuat tubuh Malificient tidak hancur demi terus menikmatinya. Maka mulailah Jack mempersiapkan berbagai macam alat serta bahan seperti pisau, gunting, gergaji, jarum dan benang hingga cairan pengawet mayat. Dia membedah dan mengeluarkan semua organ dalam lalu diganti dengan dakron kemudian menjahitnya lagi. Jack telah berhasil membuat boneka manusia asli. Dia lalu membuat sebuah peti khusus untuk menyimpan boneka Malificient.
Akhirnya Jack bisa terus memiliki wanita idamannya tersebut. Seminggu sekali Jack memandiknnya dengan cairan pengawet, lalu dibasuh dengan air kembang supaya wangi dan mengganti pakaiannya setiap setelah bercinta agar selalu terlihat hidup dan menarik. Jack berpikiran ingin menciptakan sesuatu yang Tuhan belum pernah ciptakan sebelumnya. Terkadang tubuh Malificient dihangatkan dulu dengan merendamnya dalam air panas, agar ketika Jack bercinta dengannya, akan terlihat lebih hangat seperti bercinta dengan manusia yang lain. Bahkan sebelemu tidur, Jack sering membacakan cerita malam untuk kekasihnya tersebut, berharap dia bisa hidup untuk menemani Jack.
Pada suatu malam, genap 40 hari setelah kematian Malificient, Jack merasa ada sesuatu yang kurang enak. Pikirannya terganggu dengan bayangan masa lalu, terus dihantui oleh rasa bersalah serta penyesalan yang dalam. Untuk memastikan Malificient dalam keadaan baik, tengah malam Jack pergi ke apartemen. Dengan memakai jas hujan karena malam itu gerimis dan membawa senter yang sepertinya daerah apartemen tua tersebut memang sedang padam listrik, Jack langsung masuk melalui pintu belakang seperti biasanya. Ketika hendak menaiki tangga menuju lantai dua, Jack mendengar suara lirih perempuan seperti sedang bernyanyi. Suaranya samar-samar, pikir Jack mungkin itu hanyalah efek suara yang dihasilkan oleh air hujan saat tertiup angin. Suaranya menghilang saat Jack mencapai lantai dua. Lalu tiba-tiba ada suara wanita tertawa terkikih-kikih, namun suaranya kurang begitu jelas karena hujan menjadi lebih deras dari sebelumnya. Jack bingung, kenapa di dalam apartemen tua ini ada suara seseorang. Jack sangat takut jika benar ada orang lain yang mengetahui bahwa disini telah terjadi pembunuhan. Maka dari itu Jack segera mengendap-endap menuju suatu ruangan ke ruangan lain demi mencari tahu siapakah orang yang berhasil masuk ke apartemen ini. Jack sengaja tidak memakai cahaya senter agar kehadirannya tidak diketahui oleh orang tersebut. Berjalan tanpa suara, melihat dengan teliti, Jack terus bertanya-tanya siapakah sebenarnya orang ini?. Hingga pada sebuah kamar mandi, Jack melihat seorang wanita berdiri diam di antara dua pintu, Jack langsung berlari menghampirinya berharap bisa menangkapnya, namun orang tersebut berlari dan langsung menghiang.
Hujan semakin deras diiringi dengan suara guntur yang terus menggelegar dan angin yang semakin kencang. Jack semakin kesal dengan orang yang terus dikejarnya, dia begitu sulit untuk ditangkap dan seakan mengejek Jack dengan terus tertawa terkikih-kikih. Karena lelah terus berlari, Jack memutuskan untuk mengambil mayat Malificient dan membawanya keluar dari apartemen. Dia menuju ke dalam sebuah kamar tempat mayat Malificient disimpan. Terlihat dalam kegelapan sebuah peti besar berdiri masih terkunci. Dilihat gemboknya masih terpasang, menandakan bahwa tak ada orang yang membukanya. Jack ingin memastikan bahwa tidak akan ada orang orang yang melihatnya membawa mayat Malificient keluar, jadi sebelum itu, Jack menyalakan senter dan menyorotkan ke segala sudut ruangan. Saat semua sudah dipastikan aman, Jack membuka perlahan gembok dari atas ke bawah. Lalu membuka peti tersebut. “Hai Jack, apa kau merindukanku?” Sapa Malificient.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar