Batman Begins - Help Select

Senin, 23 November 2015

Kasih Tak Sampai



Tak sedetikpun Gayuh mampu melupakan Seto yang telah menghianatinya. Gayuh sangat mendendam. Ia kini sungguh membenci laki-laki itu. Pria dengan tubuh sedikit kekar, kulit kuning langsat, serta kumis tipis dibawah hidung mancungnya, membuat Seto yang hanya seonggok daging berbalut seragam loreng begitu dikagumi oleh semua orang serta menjadi idaman semua wanita. Suara wibawanya begitu bergerincing berduet gema dihati orang yang didekatnya. Pernah satu bangku ketika SMA, Gayuh sudah lama menyimpan rapi hasrat untuk memiliki pria idamannya tersebut. Gayuh memang mengagumi sosok Seto, namun impiannya untuk memiliki lelaki tersebut seakan terdengar seperti doa keputusasaan. Bagaimana tidak, belum pernah Gayuh menatap matanya dan bertahan disitu untuk waktu yang lama, dikarenakan keberadaan Seto menciptakan fluks magnetic bagi para wanita.
Diambilah jalan pintas, seketika setelah bersambang kerumah yang konon katanya orang pintar, hati Gayuh sedikit merasa tentram dan sedikit termotivasi untuk mendapatkan jiwa raga Seto. Sesampainya dirumah, dibacalah beberapa mantera dengan sedikit tambahan asap wangi dan hiruk riuk garam yang dicampur arang. Setelah beberapa saat, terdengar vibrasi diikuti sayuk lagu asmiranda. Ternyata Seto yang menelpon. Diangkatlah. “Hallo Seto? ada apa?” dijawablah sama Seto, “Gayuh! Asal kamu tahu. Aku dulu memang homo, tapi sekarang aku udah insyaf. Jadi jangan guna-guna aku.” Mendengar hal itu, pria dengan perut buncit dan rambut ikal tersebut langsung mendadak lemas. Aterosklerosis yang sudah lama dideritanya kini kambuh diikuti perasaan kecewa pupus memalukan dan dendam yang mendidih merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar