Batman Begins - Help Select

Rabu, 03 September 2014

A Little Thing that will Change the World



            Recently, many people are worry about the effect of the damage of the environment in the earth, as result they think that it is the natural disaster. How come? We have not realized it yet that actually it is our fault. For the example, we throw the rubbish not at the rubbish bin, we cut down the tree and we do not plant it to replace that. If these activities are not stopped soon, it will make the damage of the environment in the earth.
            Many things could become the factors of the damage of earth, such as smoke from factories, car exhaust fumes, CFC from aerosol cans, refrigerator, and AC, cutting down forest as well. The first are smoke from factories and car exhaust fumes. Concentration of smoke increases carbon dioxide in the air. It could cause a big hole in the ozone.
            The second are CFC from aerosol cans, refrigerator, and AC. In the big cities, it is normal to use refrigerator to freeze food and beverage. Not only refrigerator, even AC is the primary needs for everyone in the city. The big use of them cause CFC spread free out in the air, it could also make the damage of the ozone layer. If it is not stopped soon, it could increase skin cancer, even sour rain. What a dangerous the effect it is! There is nothing we can do if the ozone layer has broken, just minimize the damage so that it will not be more bad in the future.
            The last is cutting down forest. It is always called as illegal logging. The main reason of illegal logging is for building the factories. For the example in Riau, Indonesia, many factories are built there. Not only in Riau, even in Kalimantan and Irian Jaya as well. Beside for building factories, many people cut down trees are for sold abroad. The quality of trees in Indonesia is good, so it is normal if the price is more expensive in abroad than in Indonesia. Cutting down forest could make the amount of oxygen in the air decrease and all of sudden it could cause nature disaster such as flood and landslide. As result, the harvest will fail and there will be many victims because of this.
            It is our duty to save the earth from the damage. There are many things we can do to keep earth still be better off. To minimize the damage of the environment, we could start from little thing. We just need a will, without will we could not do anything, even so a will without action is impossible. Start to throw the rubbish into the rubbish bin. Do not throw the rubbish into the river. Plant more trees, it will increase the amount of oxygen in the air and keep the earth still green. Try to be an innovator by recycling anything and go to the dump to put anything that can be recycled. We do not want this earth where we live change to a big hot ball with death smoke onto it. So let us start to save this earth by using public transportation and minimize the use of CFC, plant more trees, and stop wasting the water.
            Human as the main actor in this world is more important to change the world to be better in the future. We should not destroy the nature. For our better next generations, it is important for us to share and teach children about the important of nature for our life and give direction to youth to make sure that nature where we live is not only a home, but nature is our friend, too. Let us go green.

Selasa, 12 Agustus 2014

Bunga bakung

jangan pernah melihat sekelilingmu dengan paras sedih
jangan pernah menganggap bahwa engkau tak berguna
jangan pernah bertanya apa dan mengapa
sedihnya hati mungkin menganggu
luka di perasaan mungkin tak pernah bisa terobati
gusar karena terabaikan bukanlah hal untuk di derita
apapun ketika memang sudah menjadi keharusan
hanya DIA yang akan mengerti
tak ada bunga yang buruk
tergantung siapa yang melihat
meski kau hanya dihiasi lampu kota
bagiku itu sebuah mahkota cahaya dengan tiga batu permata

Minggu, 06 Juli 2014

Kupu-Kupu Kusam

kau bagai burung
dengan sangkar emas
canda tawa tatapmu
tersimpan iba
terbang dan tersungkur
dihias lampu kota
meski peluh payah
tak menghalangi sedikitpun
apakah dihatimu
tertanam dengki iri
melihat senyum sekitar
berpeluk kasih hangat
kau mencoba berlari
dari pahit kenyataan
terkapar terkulai
tertusuk duri pijar
kupu-kupu kertas
canda tawa dan tangismu
seakan hanya kaulah
yang merasakannya
berjalan di sepi malam
dihias lampu temaram
dan apa yang kau beri
seakan membungkam sepi
jika harus memilih
mungkin kau duduk
padang rumput hijau
dan danau ditengahnya

Keringat Ibu

tubuhmu seakan termakan
oleh umur yang semakin gersang
namun jiwa dan semangatmu yang masih muda
menepis segala peluh
kau berjalan menyusuri tepi-tepi
di pagi buta yang berhantu
sendiri di kegelapan sepi
menerjang kabut yang berair
tertawa menangis kau sendiri
berselimut di tengah dingin embun
tak banyak kau meminta kepadaNYA
pintamu melihat hangat surga
lelah tubuh ini
memikul beban yang makin sara
sesekali ingin engkau teriak
rumput pun enggan menjawab

Minggu, 18 Mei 2014

Janji Kucing dalam karung

aku hanyalah bagian kecil dari alang-alang
yang terbang karena ada angin yang berhembus
aku cuma secuil kecil dari suara yang terabaikan
sejenak aku menepis keinginanku untuk berteriak
tidak
bahkan aku hanya dianggap sebagai kerikil kali

rasanya sudah tak ada lagi tempat untukku berpegang tangan dan berteduh
          ping
                   pong
                            ping
                            pong
                    ping
          pong
     ping
      pong
               ping
                       pong
                              ping
                                   pong
                                          ping
                                               pong

itulah gambaran yang ingin ku tulis

aku bagai bola hidup bernyawa
yang kau ombang-ambingkan
dengan tongkat janji
sakit

negara ini butuh pemimpin yang bukan rasis
kenapa memikirkan soal pemimpin
kalo wakil rakyat saja ingin menang sendiri
harusnya merakyat
bukan malah menjadikan rakyat melarat
mungkin Ebiet G Ade memang benar
kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
suci lahir dan didalam batin

kalau ingin memimpin rakyat
buatlah jalan didepan hati kami
agar kami tak mencari jalan sendiri untuk merevolusi waktu
jangan kau membangun jalan dengan tujuan korupsi
dan biarkan kami hidup tenang dalam pelukanmu

Tutur Rindu yang Terlupakan

di tanah subur hijau ini kita lahir
engkau dan aku dibesarkan oleh ibu yang sedarah
masih ingatkah engkau
dengan kaca  bundar yang sering kita mainkan berdua
tawa canda
duka cita
tlah kita lewati sejak kita memegang gula-gula
hingga kini

aku ingat saat engkau mengajakku kesebuah tempat
tempat itu hijau
sejuk
rindang
dengan air mengalir di pinggirnya

aku ingat ketika kita makan harapan bersama
dengan sendok hitam besar
dan orang-orang yang menyuapi kita
kita panggil guru

aku ingat saat butiran air berjalan melewati celah-celah matamu
aku ingat semua hal yang tlah kita lewati bersama
namun
kenapa tinggal aku sendiri disini
engkau melangkah jauh entah kemana
sering aku bertanya dalam hati
apa yang sedang kau kerjakan
dengan siapa
dan apakah kau berpikir sama sepertiku

kawan
kau sudah menentukan jalanmu
jika waktu luang berbisik kepadamu
maka pulanglah
walau hanya melirik kampung asalmu dibesarkan

tak taukah engkau
bahwa kupu-kupu tak mungkin ada tanpa kepompong
dalam hening ku berdoa untuk keselamatanmu
dalam doa pun aku berteriak
aku rindu hari kemarin bersamamu

Doa Keputusasaan

bagai nyawa tak bertuan
ketika melihat langit melahirkan hantu-hantu kecil
seperti bola mayat yang dimakan sebuah cermin harapan dari batu
maka kura-kura yang berharap bisa terbang
akan menjatuhkan kakinya ke dalam tungku
karena hujan menjerit kesakitan
oleh tulisan kertas yang terlupakan

ketidakbiasaan ini sering dilihat dengan ragu
walau sungai bening yang mengalir
penuh dengan sayap-sayap malaikat kecil
tersapu keringat kekecewaan
dan mengikuti arusnya

terakhir aku melihatnya
tak ada tempat buat berpijak lelah

Rasakan

sesekali kau harus merasakan nikmatnya kebebasan
tanpa terikat hitam diatas putih
telanjangi kakimu dari selongsong kulit mewah
sentuhlah tanah subur ini yang telah terbasahi oleh air mata matahari
berlarilah sebentar saja
aku tahu ini tak sebanding dengan kehidupanmu disana

pernahkah kau melihat klorofil hijau dengan kepompong dibawahnya
dan sungai berbatu yang bening
juga hirupan sejuk dari dewi alam
ini semua akan membuatmu berfikir
tak ada yang seindah kampumg halaman

Selasa, 18 Februari 2014

Anak Tersisih

dari balik tubuhnya yang tidak lengkap
dari raut wajahnya yang begitu melas
dari suaranya yang tidak terlalu jelas
jalannya
gerak dan perilakunya yang malu
seorang anak yang ditinggalkan orang tuanya dengan tega
kemana mereka

hey
lihat
dia ingin hidup seperti yang lainnya
dia bukan monster
dia berhak

kenapa
kenapa kau tega menyia-nyiakan amanah
perbedaan bukan berarti aib kan
lihatlah jauh ke dalam hatinya
dia menangis
dia bingung
dia tak minta apapun
hanya kasih sayang yang dia ingin

langkah demi langkah dia jalani
dengan penuh doa
tangis
hampa
dia tak tau harus kemana
dia begitu lemah
hanya kesabaran yang menguatkannya

di setiap malam
sebelum bermimpi
dia berdoa
tidaklah lebih dia meminta
hanya dua hal
dia ingin pelukan
dan teman bermain

masihkah engkau tega membiarkannya
kedinginan
ketakutan
kesepian di luar sana

sesekali dia berteriak

Tuhan..
apa salahku

Ketika Harta Mengkudeta

kerlap kalung emas melingkar dileher
mahkota dan perhiasan lain tiada banding
kanan kiri
depan belakang
sanak saudara
tetangga
tidak kenal

uang berbisik sebagai setan
emas menduduki strata paling atas
lalu dimana yang lain
dimana temanku
dimana semuanya

rasanya seperti mengharapkan sesuatu
dimana ketika ada uang maka akan ada kawan
inikah kita yang sebenarnya
inikah yang kita harapkan

anjing akan senang bila diberi bangkai
tapi kita bukan anjing
tikus akan tertawa bila mendapatkan hasil curiannya
tapi kita bukan tikus

diujung dunia terdapat rubah
rubah berwajah manusia
dia akan memberi segalanya
bila ada yang mau menjilat ludah
dan menjalankan perintahnya

kita ini manusia
kita bukan budak
kita punya otak
kita tidak akan diperdaya

Hujan diakhir Februari

langit menunjukkan muka seramnya
menghembuskan nafas kehancuran
meneriakkan percikan api
dan menginjak-injak dengan kaki-kaki airnya

dari balik awan
matahari bersembunyi
tidak mau ikut campur
dengan urusan awan

semut-semut berlarian
tak lama kemudian
air dari kejauhan menyelimuti
bak garam di siram air
hanyut
larut

hanya menyisakan tangkai dan akar
benang sari pun larut
bersama para semut
tak ada sayap yang tak patah
kupu-kupu menangis

jangan bertanya kepada semesta tentang semua ini
segalanya
kembali pada diri kita
alam yang akan memilih

Senin, 27 Januari 2014

the Blossom in Edge of the Road

the first time when I saw you
you slept for a thousand years
hopefully there is a man who will put smell on your forehead.
shed the tears in your long slept
don't hang your head in sorrow
I'm your knight

hey you
I know how you feel
I know how you think
you'd suffer for so long
but it's not your time

prove to the world
prove to yourself
that you may
you can
you'll get it

don't be shy dear
don't be afraid
although you're in the middle of nowhere
in darkness as well
I'm sure
that you'll be the crown of the world
and in my lifetime

on second thought
by heart
I make up one's mind
put a rose on your hair
and say
I'll be waiting for you