bagai nyawa tak bertuan
ketika melihat langit melahirkan hantu-hantu kecil
seperti bola mayat yang dimakan sebuah cermin harapan dari batu
maka kura-kura yang berharap bisa terbang
akan menjatuhkan kakinya ke dalam tungku
karena hujan menjerit kesakitan
oleh tulisan kertas yang terlupakan
ketidakbiasaan ini sering dilihat dengan ragu
walau sungai bening yang mengalir
penuh dengan sayap-sayap malaikat kecil
tersapu keringat kekecewaan
dan mengikuti arusnya
terakhir aku melihatnya
tak ada tempat buat berpijak lelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar