di tanah subur hijau ini kita lahir
engkau dan aku dibesarkan oleh ibu yang sedarah
masih ingatkah engkau
dengan kaca bundar yang sering kita mainkan berdua
tawa canda
duka cita
tlah kita lewati sejak kita memegang gula-gula
hingga kini
aku ingat saat engkau mengajakku kesebuah tempat
tempat itu hijau
sejuk
rindang
dengan air mengalir di pinggirnya
aku ingat ketika kita makan harapan bersama
dengan sendok hitam besar
dan orang-orang yang menyuapi kita
kita panggil guru
aku ingat saat butiran air berjalan melewati celah-celah matamu
aku ingat semua hal yang tlah kita lewati bersama
namun
kenapa tinggal aku sendiri disini
engkau melangkah jauh entah kemana
sering aku bertanya dalam hati
apa yang sedang kau kerjakan
dengan siapa
dan apakah kau berpikir sama sepertiku
kawan
kau sudah menentukan jalanmu
jika waktu luang berbisik kepadamu
maka pulanglah
walau hanya melirik kampung asalmu dibesarkan
tak taukah engkau
bahwa kupu-kupu tak mungkin ada tanpa kepompong
dalam hening ku berdoa untuk keselamatanmu
dalam doa pun aku berteriak
aku rindu hari kemarin bersamamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar