langit menunjukkan muka seramnya
menghembuskan nafas kehancuran
meneriakkan percikan api
dan menginjak-injak dengan kaki-kaki airnya
dari balik awan
matahari bersembunyi
tidak mau ikut campur
dengan urusan awan
semut-semut berlarian
tak lama kemudian
air dari kejauhan menyelimuti
bak garam di siram air
hanyut
larut
hanya menyisakan tangkai dan akar
benang sari pun larut
bersama para semut
tak ada sayap yang tak patah
kupu-kupu menangis
jangan bertanya kepada semesta tentang semua ini
segalanya
kembali pada diri kita
alam yang akan memilih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar